Minggu, 24 Mei 2009

Dua Metode Pengajaran

Ada dua metode utama mengenai bagaimana guru mengajar: pendekatan konstruktivis (constructivist) dan pendekatan instruksi langsung (direct instruction).

Pendekatan konstruktivis adalah pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approach), yaitu pendekatan yang menekankan pada pentingnya siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan dan pemahamannya secara aktif dengan bimbingan dari guru (Santrock, 2008). Pada pendekatan konstruktivis, guru seharusnya tidak menumpahkan informasi ke dalam pikiran siswa. Siswa seharusnya dirangsang untuk mengeksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, melakukan refleksi, dan berpikir kritis dengan tuntunan dan pengawasan oleh guru. Karena pembelajaran berpusat pada siswa, guru tidak lagi memberikan ceramah dan mengontrol aktivitas kelas. Analoginya, guru hanya memberikan tangga kepada siswa untuk membantu siswa mendaki ke arah pemahaman yang lebih tinggi, tetapi siswa itu sendiri yang harus mendaki tangga tersebut.

Sedangkan, pendekatan instruksi langsung adalah pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approach), yaitu pendekatan yang dicirikan dengan adanya instruksi dan kontrol dari guru, standar prestasi, ekspektasi guru akan kemajuan siswa, waktu yang harus diluangkan siswa dalam mengerjakan tugas, dan usaha guru meminimalkan efek negatif (seperti, kritik yang berlebihan) yang timbul selama pengajaran (Santrock, 2008). Tujuan dari pendekatan instruksi langsung adalah memaksimalkan waktu belajar siswa. Semakin banyak waktu yang digunakan siswa untuk belajar, semakin siswa dapat menguasai materi pelajaran. Dengan demikian, pendekatan ini fokus pada kegiatan akademis. Kegiatan nonakademis, seperti bermain, cenderung tidak digunakan.

Sejumlah pakar psikologi pendidikan menyebutkan bahwa pengajaran yang efektif adalah dengan menggunakan kedua pendekatan ini (Santrock, 2008). Lebih lanjut, pada waktu tertentu sebaiknya pengajaran menggunakan pendekatan konstruktivis, sementara di waktu lain menggunakan pendekatan instruksi langsung.

Referensi:
Santrock, J. W. (2008). Educational psychology (3rd ed.). New York: McGraw-Hill.