Problem-based learning (pembelajaran berdasarkan masalah) menekankan pada pemecahan masalah yang ada di kehidupan sehari-hari (Santrock, 2008). Bentuk aktivitas pembelajaran ini dengan memakai studi riset ilmiah. Riset dilakukan dalam kelompok kecil. Kelompok kecil ini dapat terdiri dari 4 sampai 5 orang. Masalah yang digunakan dapat bersumber dari masalah yang ada di lingkungan sekitar siswa. Misalkan, “Apa yang menyebabkan penurunan minat membaca pada siswa sekolah X?” atau “Bagaimana pandangan para siswa sekolah X mengenai penyandang HIV/AIDS?”
Siswa diminta mengidentifikasi masalah atau isu tersebut. Nantinya, siswa akan mencari sumber dan materi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Guru sendiri hanya berfungsi sebagai pembimbing yang membantu siswa serta memantau sampai di mana usaha siswa mampu menyelesaikan masalah itu. Perlu diingat, studi riset memerlukan ketekunan, kekompakan, dan waktu yang tidak sedikit. Guru sangatlah perlu memberikan masukan yang positif dan motivasi bagi murid agar riset tidak berhenti di tengah jalan.
Gambar diambil dari http://archive.student.bmj.com/issues/07/09/careers/images/view3.jpg
Referensi:
Santrock, J. W. (2008). Educational psychology (3rd ed.). New York: McGraw-Hill.
http://www.youtube.com/watch?v=XB7M5c6MUuo.
Berikut ini adalah contoh video mengenai problem-based learning yang dilakukan di Maastricht University. Tapi, ini bukan promosi lho.. ^^